Desa Adat Segenter merupakan desa adat tertua di Lombok yang didiami oleh suku Sasak asli. Penduduk desa yang berada di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara ini mempunyai mata pencaharian bertani dan berladang ini masih menerapkan dan mempertahankan adat lama.
Memasuki Desa Adat Segenter, kita akan menemui deretan rumah yang tertata rapi. Kawasan tersebut hanya mempunyai satu pintu untuk jalan keluar masuk dan sekeliling kawasan diberi pagar batu bata
Desa yang terkenal dengan bambunya ini mempunyai berbagai keunikan diantaranya adalah kehadiran rumah-rumah tradisional suku Sasak yang tertata dengan rapi. Semua bagian rumah dibangun dari bambu. Setiap dua rumah yang berhadapan terdapat balai tempat menerima tamu (berugak).
Rumah tradisional suku Sasak ini pada umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 6 m × 7 m yang terbuat dari bahan bambu. Dindingnya terbuat dari anyaman dengan atap berbentuk limas dengan atap ilalang.
Di dalam rumah suku Sasak terdapat dapur, tempat peralatan dapur (amben belek), tempat tidur, dan ruangan istimewa (inan belek). Ruangan ini dibangun sebagai ruangan khusus, dengan lantai kayu yang agak tinggi. Biasanya, ruangan ini dipakai khusus untuk pengantin baru, sampai hari ketiga setelah acara pernikahan. Jika sebuah rumah tidak mempunyai lumbung, inan belek juga dapat difungsikan sebagai gantinya.
Hal unik lainnya adalah lantai rumah yang masih terbuat dari tanah liat. Untuk memperkuat dan memperindah lantai rumah ini, penduduk setempat akan memoles lantai tersebut dengan kotoran sapi dalam waktu tertentu. Hal ini dilakukan agar membuat lantai rumahnya tetap awet dan licin. Proses pemolesan kotoran sapi ini juga sering dilakukan oleh para wisatawan lokal dan wisatawan mancenegara saat mengunjungi Desa Adat Segenter.
Hingga saat ini, Desa Adat Segenter merupakan daerah tujuan wisata, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
sumber: http://majalahasri.com
0 Response to "Desa Adat Segenter Lombok, Bertahan dalam Kesederhanaan "
Posting Komentar