ilustrasi |
Kakek Korang memanfaatkan bahan tulang yang biasanya terbuang percuma. Seperti tulang kerbau dan sapi. Ia juga mengolah rotan, kulit kambing dan serabut pohon enau yang dipadukan menjadi sebuah karya yang sangat alami namun eksotis sehingga karya seninya ini sudah terjual hingga luar daerah Sulawesi bahkan ke luar negeri.
Pria kelahiran 15 Juli 1949 ini setiap pagi hingga malam duduk di depan pondok yang terbuat dari papan yang juga adalah tempat penyimpanan tulang yang telah didapatkannya untuk menyulap tulang kerbau menjadi sebuah karya seni yang bernilai cultur.
Karya seni kakek Korang sangat alami, tidak seluruh badan patung ini terbuat dari tulang kerbau. Rambut kerbau terbuat dari serabut pohon enau. Sementara baju patung terbuat dari kulit kambing yang telah diasapi terlebih dulu agar kulit kambing awet.
Sementara itu benang dalam membuat jahitan pakaian dan pengikat ia menggunakan rotan. Badan patung sendiri terbuat dari tulang kerbau sebagai bahan utama, seluruh bahan yang digunakan alami. Patung hasil pahatan dari kakek Korang ini dibuat dalam tempo paling lambat tiga hari dan dijual dengan harga Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.
sumber: okezon
0 Response to "Di Desa Banga Tana Toraja, Tulang Kerbau Bisa Jadi Rupiah "
Posting Komentar