Full Width CSS

iklan

Balita di Desa Peleyan Dibawa Kabur Pria Bertopeng, Polisi: Itu Bukan Penculikan

Kapolres Situbondo memastikan balita 19 bulan di Dusun Ardani, Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, yang sempat dibawa kabur pria bertopeng bukan penculikan. Dari hasil penyelidikan, AKBP Sigit Dany Setiyono menyebut peristiwa yang terjadi pada Selasa (28/3) malam, itu adalah tindak pidana murni. Pelaku diduga hendak melakukan pencurian terhadap perhiasan kalung yang dipakai si anak bernama Dian Fahnia. Namun tidak berhasil.


"Media harusnya paham betul bagaimana mengonfirmasi kejadian ini. Kejadian itu tindak pidana murni, tidak ada indikasi penculikan anak," tegas Kapolres Sigit Dany di Mapolres Situbondo, Rabu (29/3/2017).

Sigit mengemukakan, peristiwa yang menimpa balita 19 bulan di Desa Pelayan itu mengarah pada aksi pencurian dengan kekerasan (curas), karena dilakukan disertai pemaksaan. Karena itu, upaya penyelidikan oleh pihak kepolisian pun dilakukan seperti biasa. Bahkan, tadi malam penyelidikan sudah mulai dilakukan, termasuk dengan mendatangi lokasi dan memintai keterangan saksi-saksi.

"Jadi berbeda dengan penculikan anak. Karena baru bisa disebut penculikan anak, jika memang sudah terjadi penculikan anak. Kalau belum terjadi, tidak bisa disebut penculikan anak," papar Sigit.

Hasil penyelidikan sementara, sambung Sigit, peristiwa yang terjadi di Desa Peleyan dilakukan oleh pelaku berjumlah satu orang dan mengenakan topeng. Sejauh ini, pelaku belum teridentifikasi secara jelas. Pihaknya masih terus mencari informasi dan mendalami keterangan saksi-saksi.

"Alhamdulillah, si anak tetap sehat dan sempat mengalami shock. Kita sudah memberikan konseling kepada ibu dan anaknya," ujar perwira polisi dengan 2 Melati di pundak itu.

Lebih jauh, Sigit meminta agar masyarakat tidak terus menerus menggulirkan isu penculikan anak. Sebab dinilai dapat mengoyak keutuhan masyarakat, karena saling curiga. Bahkan, banyak orang yang memiliki gangguan kejiwaan, gelandangan dan pengemis yang jadi korban.

"Sebagian malah sudah dikenal sebagai orang memiliki gangguan kejiwaan, tapi tetap saja diteriaki sebagai penculik," tandasnya.

Tak heran, jika Kapores Sigit menyatakan akan memanggil pihak-pihak yang dengan sengaja menggulirkan isu-isu penculikan anak. Termasuk yang melakukan penyebaran melalui media sosial.

"Kalau ada peluang mengetahui identitas yang bersangkutan, tentu akan kita panggil untuk mengetahui motif dan tujuannya," ujar Sigit.

Seorang balita di Situbondo dikabarkan sempat dibawa kabur pria bertopeng ala ninja. Dian Fahnia, balita 19 bulan, diambil paksa pelaku saat sedang digendong ibunya, Fatma (40), di sekitar rumahnya di Dusun Ardani, Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan. Bahkan sempat terjadi tarik menarik antara sang ibu dengan pelaku, hingga sang balita ketakutan dan menangis.

Saat itu pelaku sempat berhasil merebut paksa si anak dan membawanya kabur. Tahu begitu, sang ibu pun berteriak-teriak minta tolong. Namun karena sang anak terus menangis, akhirnya pelaku melepas si balita di dekat sungai, pada jarak sekitar 50 meter dari rumahnya.


Sumber: detik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Balita di Desa Peleyan Dibawa Kabur Pria Bertopeng, Polisi: Itu Bukan Penculikan"

Posting Komentar